Membidik Standardisasi Pelabuhan Kelas Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV (Persero) siap bersatu pada 1 Oktober 2021. Merger keempat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan itu membidik transformasi standardisasi pelabuhan kelas dunia yang merata di seluruh penjuru Indonesia.

“Terintegrasinya Pelindo memiliki banyak manfaat bagi perusahaan maupun bagi ekonomi nasional. Salah satunya dengan membuka kesempatan perusahaan untuk go global,” kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam konferensi video, Rabu (1/9).

Kartika yakin dengan penggabungan tersebut akan meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar kedelapan di dunia. Merger Pelindo nantinya akan memiliki total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.

Dari segi aset, Kartika menuturkan kemampuan keempat Pelindo juga dapat meningkat. Khususnya dari sisi pendanaan dan investasi karena akan menggabungkan aset yang sangat besar.

“Total aset dari penggabungan empat Pelindo ini mencapai Rp 112 triliun dengan pendapatan Rp 28,6 triliun jadi skalanya memang masuk ke perusahan pelabuhan global,” ungkap Kartika.

Pemerintah pun resmi mengumumkan rancangan penggabungan BUMN Pelabuhan pada 1 September 2021. Keempat BUMN itu rencananya akan terintegrasi menjadi satu dengan nama PT Pelindo (Persero).

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan atas opsi restrukturisasi BUMN Pelabuhan, penggabungan atau merger merupakan opsi yang paling sesuai. Opsi merger dipilih karena dinilai dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah.

“Melihat kondisi perusahaan yang dibedakan wilayah maka pilihan kajian yang dihasilkan konsultan menghasilkan merger pilihan terbaik untuk penataan bisnis kepelabuhanan di Indonesia,” ujar Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto.

Dalam rancangan penggabungan, Pelindo II akan menjadi Perusahaan Penerima Penggabungan. Selanjutnya Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.

Sejumlah kapal bersandar di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (7/7). – (ANTARA/JOJON)

Jika tanpa halangan, realisasi integrasi Pelindo yang sudah dinanti sekian lama itu rencananya akan terlaksana pada awal Oktober 2021.  Peraturan Pemerintah tentang Penggabungan BUMN Pelabuhan juga masih dalam proses penerbitan. Selanjutnya, integrasi Pelindo akan berlaku efektif setelah penandatanganan akta penggabungan.

Untuk mencapai visi menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia, Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menuturkan perencanaan langkah pun sudah ditentukan. Integrasi Pelindo mengemban misi untuk mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan konektivitas jaringan.

Arif menuturkan, integrasi pelayanan juga menjadi misi utama sebelum mencapai tujuan utama membangun pelabuhan kelas dunia. “Integrasi pelayanan dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Arif.

Transformasi pelabuhan kelas dunia

Dalam menggabungkan Pelindo I-IV, Ketua Organizing Committee (OC) Integrasi Pelindo Arif Suhartono mengatakan pilar strategis pun sudah disiapkan. Arif mengatakan, untuk mencapai transformasi pelabuhan kelas dunia, standar operasional setiap pelabuhan perlu ditingkatkan.

“Peningkatan standar kualitas operasional pelabuhan dengan memanfaatkan teknologi digital,” ujar Arif.

Membidik Standardisasi Pelabuhan Kelas Dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *