Jakarta – Seiring dengan membaiknya iklim perekonomian global, khususnya di sektor industri otomotif, sepanjang tahun 2022, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) percaya diri bahwa ekspor mobil Indonesia berada dalam tren positif. Hal ini juga diamini oleh pemangku kepentingan lainnya baik dari car maker, asosiasi bisnis, dan operator pelabuhan terminal kendaraan.
Gaikindo mematok target ekspor mobil nasional ke mancanegara sebesar 300 ribu unit tahun ini. Hingga kini, ekspor kendaraan bermotor dari berbagai merek itu dilakukan dari Tanjung Priok, yang dikelola oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau dikenal dengan nama IPCC.
“Pengelola pelabuhan di Priok (IPCC) pelayanannya semakin bagus dari banyak hal,” ungkap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Ia menilai, dari kacamata industri, kegiatan ekspor akan lebih efisien jika dilakukan dari pelabuhan terdekat. “Itu dari kacamata car maker. Keputusan ini juga bergantung pada shipping company kapalnya mau bersandar di pelabuhan mana,” urainya.
Dia menambahkan, para automaker hanyalah sebagai pengguna jasa. Untuk rute kapal misalnya ke Singapura, Timur Tengah atau yang lain ditentukan oleh perusahaan pelayaran. Sehingga, peran pengelola pelabuhan dinilai penting sehingga kapal-kapal berukuran besar bisa melayani ekspor dengan volume yang besar dari Indonesia.
Senada dengan Gaikindo, Ketua Kadin Bidang Industri Johnny Dharmawan menilai, mengalihkan ekspor dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain bukan perkara mudah, Hal itu lantaran ekspor kendaraan bermotor juga bergantung kepada shipping company yang melayani.
“Yang penting sekarang adalah bagaimana pelabuhan itu efisien,”paparnya.
Mulai tumbuhnya ekspor kendaraan ini, disambut hangat oleh Rio T.N Lasse, Direktur Utama PT IKT Tbk. Rio mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan car maker untuk mengurus ekspor melalui pelabuhan terminal kendaraan IPCC.